
Berikut ini temuan terbaru polisi terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) lalu. Tragedi yang terjadi setelah laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan ini menelan banyak korban jiwa dan korban luka. Sebanyak 131 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka luka.
Dalam kasus ini, enam orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Keenam tersangka tersebut yakni Direktur Utama PT LIB, AHL; Ketua Panitia Pelaksana, AH; Security Officer, SS; Kabagops Polres Malang, WSS; Anggota Brimob Polda Jatim, H; dan Samaptha Polres Malang, BSA. Polri kembali membeberkan sejumlah temuan terkait tragedi Kanjuruhan.
Polisi menemukan sejumlah botol minuman yang diduga minuman keras (miras) di area Stadion Kanjuruhan. Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, mengungkapkan botol botol tersebut berjumlah puluhan. Polri menduga miras tersebut adalah miras oplosan berukuran 550 mililiter.
"(Totalnya) ada 46 an (botol)," ungkapnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (8/10/2022). Botol botol itu ditemukan di dalam maupun di luar Stadion Kanjuruhan. "Untuk temuan ini sedang dilakukan pemeriksaan di labfor," terang Dedi.
Irjen Dedi Prasetyo menegaskan, Polri melepaskan 11 tembakan gas air mata sebagaimana disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Pernyataan Dedi ini menanggapi artikel dari media Amerika Serikat The Washington Post yang menulis bahwa 40 tembakan dilepaskan ke arah penonton dalam rentang waktu 10 menit. "Bukan 40 tembakan, hanya 11 tembakan gas air mata yang dilepas seperti yang sudah disampaikan Bapak Kapolri," ujarnya, seperti yang diberitakan Kompas.com , Sabtu.
Menurutnya, tembakan tersebut dilepas di dalam dan luar stadion untuk membubarkan massa yang berpotensi anarkistis. "Di luar pun ada kejadian. Ketika tim pengamanan mengevakuasi pemain dan ofisial Persebaya keluar diadang butuh waktu sekian lama." "Juga terjadi pengerusakan, pembakaran," jelas Dedi.
Polri mengantongi identitas pelaku yang melempar batu ke mobil taktis yang membawa pemain Persebaya dalam tragedi Kanjuruhan. Irjen Dedi Prasetyo menyatakan, identitas pelaku telah dikantongi oleh pihak kepolisian. "Sudah (identitas pelaku pelempar batu dikantongi)," ungkapnya kepada wartawan, Jumat (7/10/2022), dilansir .
Diwartakan sebelumnya, jumlah korban tragedi Kanjuruhan kembali bertambah. Kini, total ada 705 orang yang menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan. "Jumlah total korban 705 orang, terdiri dari korban meninggal dunia 131 orang, jumlah korban luka 574 orang," ujar Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Sabtu.
Adapun rincian 574 korban luka yakni terdiri dari 506 orang mengalami luka ringan, 45 luka sedang, dan 23 luka berat. Sementara, korban yang masih dirawat inap oleh pihak rumah sakit setempat sebanyak 36 orang. "Data hasil konsolidasi telah dilakukan crosscheck ulang dengan pihak pemerintah setempat dan dengan RS terkait," imbuh Dedi.