November 7, 2024

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono akan membeberkan capaian dan strategi pemerintah Indonesia dalam mengelola laut secara berkelanjutan sesuai prinsip ekonomi biru, pada konferensi kelautan dunia The 2nd UN Oceans Conference (UNOC). Acara yang digagas oleh PBB tersebut akan berlangsung di Lisbon, Portugal pada 27 Juni sampai 1 Juli 2022. Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Doni Ismanto mengatakan, Menteri Trenggono akan menjadi salah satu pembicara di ajang internasional itu mewakili pemerintah Indonesia.

"Di ajang itu Pak Menteri akan memaparkan program program yang telah dan akan dilakukan untuk mendukung laut tetap sehat sesuai prinsip ekonomi biru,” ujar Doni dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (26/6/2022). “Seperti penangkapan ikan terukur, Bulan Cinta Laut, maritime surveillance, program konservasi yang kaitannya dengan karbon biru, hingga program budidaya berkelanjutan," lanjutnya. Sebagai informasi, PBB kembali menggelar UN Oceans Conference setelah lima tahun sebelumnya berlangsung di New York, Amerika Serikat.

Konferensi yang digelar tahun ini memiliki tema yang cenderung membicarakan dan mendorong untuk menghasilkan solusi inovatif berbasis sains yang sangat dibutuhkan dunia yang bertujuan untuk memulai babak baru aksi secara global. Solusi yang dimaksud mencakup tata kelola laut secara berkelanjutan melibatkan teknologi ramah lingkungan dan penggunaan sumber daya laut secara inovatif. Kemudian solusi atas ancaman kesehatan, ekologi, dan ekonomi dari tingginya tingkat pengasaman, sampah dan polusi laut, aktivitas penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur (IUUF), serta hilangnya habitat dan keanekaragaman hayati.

"Tema yang diusung ini tentunya sesuai sekali dengan gebrakan gebrakan yang dilakukan Pak Trenggono di KKP. Contohnya kita akan memperkuat infrastruktur pengawasan melalui teknologi satelit untuk mengawasi aktivitas penangkapan ikan di Indonesia," terangnya. Doni menambahkan, Menteri Trenggono juga akan menyampaikan hal hal yang telah dilakukan pemerintah Indonesia dalam memenuhi komitmen pada UN Ocean Conference tahun 2017. Komitmen ini terkait pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di industri perikanan, pemberantasan kegiatan illegal fishing, serta target perluasan kawasan konservasi.

"Pak menteri ingin memanfaatkan ajang ini untuk membuka mata dunia bahwa Indonesia berkomitmen penuh dalam mengelola laut secara berkelanjutan," pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *